Ponorogo — Agung Tegar Jiwa Prakosa, atau yang akrab dipanggil Tegar, bayi berusia 3 bulan asal Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo, terlahir dengan kondisi medis langka, yaitu tanpa anus. Saat ini, Tegar masih dalam pengawasan intensif tim medis di RSUD dr. Harjono, Ponorogo, untuk menangani berbagai masalah kesehatannya.
Menurut Hermin, ibunda Tegar, kondisi bayi mereka memburuk sejak Jumat lalu, ditandai dengan gejala sesak napas dan demam. “Sejak Jumat lalu kondisinya sesak, keluhannya demam. Terus saya bawa ke rumah sakit,” jelas Hermin kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).
Hermin menjelaskan bahwa Tegar dilahirkan secara normal di Puskesmas Pulung dengan bantuan bidan. Namun, setelah dilahirkan, baru diketahui bahwa Tegar tidak memiliki anus. “Dari Puskesmas lahir dikasih tahu sama bidannya nggak punya anus. Dirujuk ke RS Harjono dulu, baru ke Ngawi, terus operasi di Ngawi, bulan Juli lalu,” cerita Hermin.
Dr. Kautsar, salah satu dokter yang menangani Tegar, memaparkan bahwa modifikasi saluran pencernaan perlu dilakukan melalui tindakan kolostomi, yang memungkinkan Tegar buang air besar tanpa anus. “Pertama, gangguan di pencernaan muncul waktu dia pertama kali lahir, sehingga perlu penanganan khusus untuk saluran pencernaan dibuat dimodifikasi sehingga buang air besarnya tidak lewat anus, tapi dibuatkan kolostomi,” ungkap Kautsar.
Selain itu, Tegar juga mengalami infeksi di paru-paru atau pneumonia, yang menjadi fokus utama perawatan tim medis. Di samping itu, Tegar didiagnosis menderita laringomalasia, yaitu kondisi di mana saluran napasnya lemah akibat sekat antara laring dan pencernaan yang kurang sempurna.
“Kita menyebutnya laringomalasia,” jelas Kautsar.
Perawatan intensif terus dilakukan tim medis guna menangani berbagai masalah kesehatan Tegar, yang diharapkan dapat mendukung proses tumbuh kembangnya ke depan.
Discussion about this post