Warokmedia.com — Penggunaan huruf “K” sebagai singkatan untuk ribu sudah lama diterima luas, terutama dalam konteks keuangan, bisnis, dan komunikasi digital. Misalnya, kita sering menjumpai istilah seperti “Rp 5K” untuk menyebut Rp 5.000 atau “10K followers” untuk 10.000 pengikut di media sosial. Tapi, dari mana asal-usul singkatan “K” ini?
Secara etimologis, “K” berasal dari kata Yunani kuno “kilo” (χίλιοι) yang berarti seribu. Pada abad ke-18, para ilmuwan mengadopsi istilah ini sebagai awalan dalam Sistem Metrik yang dikembangkan di Prancis untuk memudahkan penghitungan angka besar. Dalam sistem ini, “kilo” (disingkat menjadi “k”) dipakai untuk menyatakan kelipatan seribu, seperti kilogram (1.000 gram) atau kilometer (1.000 meter).
Seiring perkembangan zaman, “K” pun mulai digunakan dalam konteks lain di luar sistem metrik. Di bidang ekonomi, “K” menjadi singkatan praktis untuk menunjukkan ribuan pada jumlah uang atau data statistik, sehingga orang tidak perlu menulis angka nol yang panjang. Misalnya, “20K” menjadi cara singkat untuk menyebut 20.000, sebuah format yang kemudian populer digunakan dalam pelaporan keuangan dan pemasaran.
Kini, “K” telah menjadi simbol universal untuk ribuan, tidak hanya dalam angka metrik tetapi juga dalam percakapan sehari-hari. Di media sosial, “K” digunakan sebagai standar untuk jumlah pengikut atau jumlah tampilan, seperti pada “100K followers.” Penggunaan singkatan ini tidak hanya praktis tetapi juga mencerminkan bagaimana bahasa berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Discussion about this post